12 Februari 2023

PROJECT BASED LEARNING (PBL) Fese-E

PROJECT BASED LEARNING (PBL)

 

Penulis : Agus, S.Pd

A.     Pengertian Projeck Based Lerning

Project based learning biasa disebut dengan projeck mata pelajaran adalah model pembelajaran yang dirancang untuk memberikan siswa kesempatan agar dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui proyek-proyek yang melibatkan tantangan dan masalah yang akan mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. 

Model ini juga lebih menekankan pada efektivitas pembelajaran di mana siswa bisa menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari secara langsung. 

Dengan begitu, siswa tidak hanya mendapat ilmu pengetahuan saja, tapi juga dapat mengasah soft skill, seperti berpikir kritis, problem solving, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. 

Perlu diketahui bahwa penerapan project based learning setiap sekolah bisa berbeda-beda karena menyesuaikan dengan karakteristik siswa masing-masing.

 

 

B.     Contoh Model Projeck Based Learning.

 

Berikut adalah beberapa contoh atau model penerapan pembelajaran berbasis proyek dibidang sains.

 

1.      How to make a Generator at home – Easy

(Cara Membuat Genset Di Rumah – Mudah)

             https://youtu.be/GbehKJO8Q_U

 

2.      How to Make Waterwheel

(Cara Membuat Kincir Air)

https://youtu.be/BZZrDace_h0

 

3.            3.      Increíble Maqueta de Mini Generador Eólico para la Escuela

         (Mockup Generator Angin Mini yang Menakjubkan untuk Sekolah)

https://youtu.be/rFUkeqLT9xc

 

4.      How to make Steam Turbine

(Cara membuat Turbin Uap)

https://youtu.be/Ww6kpTQ-PaE

 

5.      How to make free energy Steam engine

(Cara membuat mesin uap energi gratis)

https://youtu.be/zCoyQ0HeE2c

 

6.      PLTA Aliran kecil daya besar

https://youtu.be/Lf3KEeDYS6w

 

7.      How to make an Electric Generator at Home - DIY mini Generator from Old CD

(Cara membuat Generator Listrik di Rumah - Generator mini DIY dari CD Lama)

https://youtu.be/IUVZ6GxMpms

 

8.      Cómo Hacer Un Mini Generador Eólico para la Escuela

(Cara Membuat Generator Angin Mini untuk Sekolah)

https://youtu.be/iFUNWl7TbBI

 

9.      Making Diy Wind Turbine || New Wind Turbine 2022

(Membuat Turbin Angin Diy || Turbin Angin Baru 2022)

https://youtu.be/V-vk7jMFKDA

 

10. How to make working model of a wind turbine from cardboard | school project

(Cara membuat model kerja turbin angin dari kertas karton | proyek sekolah)

https://youtu.be/JXYkjHKakGE

 

11. Membuat Pembangkit Listrik Tenaga Air Sederhana

https://youtu.be/D04ibsIP45Y

 

 

C.     Karakteristik Model Based Learning.

 

Penyelesaian projeck ini siswa diberi kebebasan untuk memilih projek yang akan di kerjakan dalam satu kelompok yang terdiri  dari 4 – 5 orang siswa dengan mempertimbangkan beberapa karakter sebagai berikut :

1.  Waktu atau durasi pekerjaan yang diberikan kepada siswa selama 2 minggu, dimana minggu pertama pemberian tugas, minggu kedua proses pembimbingan dan menyelesaikan kendala yang diperoleh di lapangan.

2.  Biaya atau anggaran yang dialokasikan untuk pekerjaan ini siswa disankan untuk memilih projeck yang murah serta mudah dikerjakan.

3.   Cakupan atau inovasi dan perubahan apa yang akan di hasilkan dalam projeck agar tepat sasaran sesuai dengan tema yaitu model energy alternative.

4.   Kualitas atau standar dari hasil projeck dimana siswa dihimbau untuk memilih bahan yang berkualitas namun tetap memanfaatkan bahan bekas.     

 Model energy alternative yang akan dikerjakan oleh siswa harus memiliki karakteristik antara lain :

a.  Dapat berfungsi sesuai penggunaannya, jika ada perubahan energy itu harus nyata.

b.  Kokoh (tidak mudah rusak sewaktu penggunaan) menggunakan bahan yang keras, lem yang kuat, paku, atau klep/jepit.

c.     Ada perubahan energi  yang terjadi pada model.

d.   Aman atau tidak berbahaya bagi keselamatan siswa maupun orang lain karena fisik atau non fisik seperti mengandung racun atau zat yang berbahaya.

e.     Memiliki identitas projeck yang terdiri dari nama model (saran berbeda dengan topik video panduan), kelas dan kelompok siswa, serta nama siswa.

f.   indah, memiliki seni pada sisi pengerjaan, pewarnaan dan ornamen lain.

 

 D.     Tujuan Pembelajaran

 

    Tujuan Pembelajaran :  Melalui pembelajaran deferensiasi siswa dapat membuat              alat / model projeck energy alternatif.

    Indikator Tujuan Pembelajaran : 

1. Siswa dapat membaca  artikel  yang berkaitan membuat alat/contoh merupakan  aplikasi  energy    alternative. melalui HP dengan moda link dan hardcopy  yang telah di bagikan oleh guru.

2. Siswa dapat  memahami langkah-langkah belanja alat dan bahan di pasar online yang terpercaya.

3. Siswa dapat memahami urutan kerja dan karakteristik bahan.

4. Siswa dapat menyambungkan bahan menggunakan lem, solder, paku, dan atau klep setiap bagian model.

5. Siswa dapat merancang kepraktisan, kekuatan  model alat yang dibuat.

6. Siswa dapat memperagakan cara penggunan model yang mereka buat.

          7. Siswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan energy pada model 

09 Februari 2023

STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS LKPD

STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS LKPD

                                                                                                                  Penulis : Agus, S.Pd


A. LANDASAN STRATEGI PEMBELAJARAN

         Wartanto ketika menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengatakan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka akan memberikan kebebasan kepada para siswa dan juga untuk para guru.
         Beliau mengklaim bahwa dengan penerapan Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran akan lebih maksimal. Sebab, para peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih materi yang ingin didalami dan ketika sudah lulus diharapkan akan menjadi lulusan yang kompeten pada bidang masing-masing yang diminati. Selain memberikan kebebasan pada peserta didik, Wartanto juga menyebutkan bahwa Kurikulum Merdeka akan memberikan kebebasan kepada para pendidik. Hal itu karena para pengajar atau pendidik dapat memilih metode dan perangkat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya.
         Menurut pengamatan siswa yang penulis hadapi saat ini sampai tulisan ini dirilis adalah siswa SMA tahun pelajaran 2022/2023 pada fase-E, dimana pada dua fase sebelumnya mereka tidak belajar secara maksimal akibat pandemi covid-19. 
         Atas dasar ini maka saya sebagai penulis menerapkan strategi pembelajaran berbasis LKPD pada sekolah tempat tugas penulis pada Fase E.
     
B. URGENSI PEMBELAJARAN
          
     Urgensi pemebelajaran adalah sebuah keharusan yang mendesak ketika saat melaksanakan pembelajaran dengan kata lain bahwa suatu hal minimum yang benar-benar dibutuhkan sebelum, saat, dan setelah pembelajaran.  
Pada kesempatan ini penulis memaparkan urgensi pembelajaran yang harus ada saat diselenggarakan pembelajaran dalam kelas yaitu :
1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan administrasi guru yang harus ada sebelum pelaksanaan pembelajaran di kelas. Untuk hal urgensinya RPP tersebut hanya berisi tentang : 1).Identitas RPP, 2). Capaian Pembelajaran (CP), 3). Tujuan Pembelajaran (TP) dan indicator tujuan pembelajaran, 4). Langkah-langkah pembelajaran, dan 5). Asesmen. Penulis sarankan bahwa dalam RPP dilampirkan Bahan Bacaan siswa, LKPD/tugas siswa, asesmen dalam bentuk link atau barkode QR.     
2. Bahan bacaan atau tugas siswa.
Sebelum guru menyelenggarakan pembelajaran bahan bacaan atau tugas siswa harus sudah ada, dengan menyertakan syarat antara lain : jelas dan efektif, murah, praktis, dan dapat dilihat/dibaca kembali ketika siswa membutuhkannya. hal urgensinya pada bahan bacaan/tugas siswa ini sebaiknya guru membuat bahan bacaan tersendiri yang di susun oleh guru tersimpan pada drive akun atau web pribadi guru bersangkutan.
3. Proses pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan action atau tindakan guru di kelas dimana tujuan, waktu, peserta atau siswa telah jelas, urgensi hal proses pembelajaran yang penulis sertakan antara lain : 1). Nampak aktifitas siswa, 2). Ada penilaian, 3). Waktu yang cukup efisien, 4). Nampak pembimbingan pada siswa yang “kurang”. 
4. Asesmen 
Asesmen diupayakan selalu ada pada saat sebelum menutup pembelajaran manfaatnya adalah untuk menguji keberhasilan pembelajaran guru. Hal urgensi pada asesmen penulis paparkan yaitu tidak perlu melakukan asesmen di akhir pembelajaran jika pada proses pembelajarannya telah dilakukan penilaian. 
Demikian urgensi pembelajaran namun tidak melupakan administrasi guru yang harus ada dalam kurung waktu satu tahun ajaran yaitu : 1). Program tahunan, 2). Program semester, dan 3). Selabus.

C. STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS LKPD

     Sebelum membahas tentang strategi pembelajaran berbasis LKPD yang penulis terapkan, penulis memberikan salah satu contoh konten pembelajaran beserta tujuan pembelajarannya yaitu pada topik ENERGI ALTERNATIF topik ini saya membagi 4 tujuan pembelajaran yaitu :
1. Sub topik pertama adalah bentuk-bentuk dan transformasi energy.
Tujuan pembelajaran : Melalui pembelajaran deferensiasi siswa dapat     memahami, menuliskan, bentuk-bentuk energy dan dapat menjelaskan, menyusun cerita tentang transformasi (perubahan) energy.
      Indikator Tujuan Pembelajaran : 
1. Siswa dapat  membaca artikel  yang berkaitan dengan pengukuran energy (usaha          dan Daya)         dan hokum kekekalan energy melalui HP melalui link dan hard             copy  yang telah di bagikan           oleh guru.
2. Siswa dapat menuliskan pengertian energi.
3. Siswa dapat menyebutkan contoh alat-alat yang mengalami perubahan energy.
4. Siswa dapat menceritakan perubahan-perubahan energy yang terjadi pada suatu alat      listrik di        rumah masing-masing.
5. Siswa dapat menuliskan hokum kekekalan energy.
2. Sub topik kedua adalah Pengukuran Energi (usaha dan Daya) dan hokum kekekalan              Energi.
Tujuan Pembelajaran: Melalui pembelajaran deferensiasi siswa dapat memahami pengukuran/perhitungan energy (usaha dan daya) serta memahami hokum kekekalan energy.
 Indikator Tujuan Pembelajaran : 
1. Siswa dapat  membaca artikel  yang berkaitan dengan pengukuran energy (usaha          dan Daya)          dan hokum kekekalan energy melalui HP melalui link dan hard            copy  yang telah di bagikan          oleh guru.
2. Siswa dapat menuliskan pengertian, rumus dan keterangan rumus energy potensial,      kinetic,          dan mekanik.
3. Siswa dapat menghitung besaran energy potensial, kinetic, dan mekanik.
4. Siswa dapat menuliskan kesetaraan satuan usaha dan daya.
5. Siswa dapat menuliskan hokum kekekalan energy.
3. Sub topik ketiga yaitu : Konsumsi dan sumber-sumber energy alternative.
Tujuan Pembelajaran: Melalui pembelajaran deferensiasi siswa dapat memahami konsumsi Energi dan dapat menyebutkan Sumber-sumber energy alternatif.
 Indikator Tujuan Pembelajaran : 
1. Siswa dapat membaca  artikel  yang berkaitan dengan konsumsi dan sumber-                 sumber     energy           alternative melalui HP dengan moda link dan hard copy           yang telah di bagikan oleh guru.
2. Siswa dapat  menkaji/menganalisis konsumsi energy alternative negara Indonesia          dibanding negara-negara lain.
3. Siswa dapat menuliskan pengertian energy alternative (energi baru terbarukan              (EBT).
4. Siswa dapat menyebutkan 6 manfaat atau keuntungan menggunakan energy                  alternative. 
5. Siswa dapat menjelaskan  cara mendapatkan jenis energy alternative.
6. Siswa dapat menyebutkan/ menuliskan 10 macam/jenis sumber energy alternative 
4. Sub topik keempat (projek mata pelajaran) yaitu : Siswa membuat aplikasi energy alternative.
Tujuan Pembelajaran :  Melalui pembelajaran deferensiasi siswa dapat membuat alat / contoh merupakan aplikasi energy alternatif.
Indikator Tujuan Pembelajaran : 
1. Siswa dapat membaca  artikel  yang berkaitan membuat alat/contoh merupakan             aplikasi  energy    alternative. melalui HP dengan moda link dan hard                             copy  yang telah di bagikan oleh guru.
2. Siswa dapat  memahami langkah-langkah belanja alat dan bahan di pasar online             yang terpercaya.
3. Siswa dapat memahami urutan kerja dan karakteristik bahan.
4. Siswa dapat menyambungkan menggunakan solder setiap modul kemodul lainnya.
5. Siswa dapat merancang kepraktisan alat yang dibuat.
6. Siswa dapat menjualnya kesiswa lainnya melalui pasar online.
     
     Topik dan sub topik di atas saya memberikan pengajaran kepada siswa mengikuti strategi pembelajaran berbasis LKPD yang dilaksanakan penulis tersusun dalam tahapan-tahapan sebagai berikut : 
1. RPP
RPP yang penulis susun adalah RPP urgensi dimana hanya memuat yang penting-penting atau yang perlu di lihat sebelum, saat, dan sesudah pembelajaran.
Contoh RPP yang penulis lampirkan :
- https://anyflip.com/iukrp/nwyw/
- https://anyflip.com/iukrp/capd/
- https://anyflip.com/iukrp/vmsm/
2. Bahan bacaan siswa
Bahan bacaan siswa penulis susun sendiri beberapa buku atau merangkum  beberapa artikel dimana konteks kandungan atau isi bahan bacaan berdasarkan capaian pembelajaran (CP) yang telah di turunkan oleh kementerian pendidikan Indonesia. Bahan bacaan itu penulis menyimpannya pada drive akun belajar.id dan pada web samasatugu, web pribadi penulis.

Lihat contoh bahan bacaan siswa pada link berikut yang saya muat dalam web :

- https://samasatugu.blogspot.com/2023/01/bentuk-bentuk-dan-transformasi-energi.html
-  https://samasatugu.blogspot.com/2023/01/p-e-n-g-uku-r-e-n-er-gi-u-sa-h-d-daya.html
- https://samasatugu.blogspot.com/2023/01/konsumsi-dan-sumber-2-energi-alternatif.html

Bahan bacaan siswa ini penulis bagi linknya dan hardcopy kepada siswa saat berada dalam kelas. Dimana aktifitas pembelajarannya adalah menyelesaikan LKPD.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Lembar kerja peserta didik (LKPD) penulis susun berdasarkan pengetahuan bahan bacaan siswa. (dengan kesan bahwa siswa tidak bisa menjawab tanpa membaca bahan bacaan siswa) bahan bacaan siswa biasa penulis sebut dengan artikel. Artikel ini merupakan pertanyaan-pertanyaan yang akan di jawab siswa dan siswa menjawab atau menulis pada LKPD tersebut. 
Siswa saat menyelesaikan LKPD membentuk kelompok yang anggotanya 4-6 orang siswa, sehingga pada saat memeriksa pekerjaan siswa tidak jenuh. Sebelum berakhir pembelajaran LKPD di kumpul untuk di periksa dan di beri nilai.

Contoh LKPD setiap tujuan pembelajaran :

- https://samasatugu.blogspot.com/2023/01/lkpd-bentuk-bentuk-dan-transformasi.html
- https://samasatugu.blogspot.com/2022/12/lkpd-konsep-hukum-kekekalan-energi.html
- https://samasatugu.blogspot.com/2023/01/lkpd-konsumsi-dan-sumber-2-energi.html

4. Asesmen 

Asesmen atau penilaian yang penulis lakukan berupa tanya jawab, materi dan komposoisi sesuai dengan LKPD materi sebelumnya yang diberikan minggu lalu, Pada pembelajaran tanya jawab ini bertujuan untuk 1). memperbaiki nilai LKPD yang masih kurang, 2). Menjelaskan hal yang belum dipahami oleh siswa, 3). Mengajak atau membangkitkan semangat pada siswa yang “kurang”. 
Contoh asesmen setiap tujuan pembelajaran :

https://docs.google.com/presentation/d/1DnuPNfvd3MFWeNoR5dU-hFlSWLjH_POp/edit?usp=share_link&ouid=106173767053082346772&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/presentation/d/1lZhuSRoaKOFWSH0Vkfe4uiiMJkxfv0KJ/edit?usp=sharelink&ouid=106173767053082346772&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/presentation/d/1_K8zWxVxw9-bhBQmm0DgVQrQbgVGR1y5/edit?usp=share_link&ouid=106173767053082346772&rtpof=true&sd=true

D. ASESMEN FORMATIF LINGKUP MATERI DAN ASESMEN SUMATIF AKHIR                         SEMESTER.

Kegiatan selanjutnya oleh guru adalah mempersiapkan soal asesmen formatif lingkup materi dan pelaksanaan asesmen tersebut. Soal asesmen formatif lingkup materi ini  merupakan irisan dari soal-soal asesmen dalam pembelajaran tanya jawab. Demikian pula pelaksanaan asesmen sumatif akhir semester. Langkah terangkir kegiatan guru dalam satu semester dan dan dalam satu tahun ajaran adalah mengimput nilai siswa pada aplikasi e-rapor. Jika guru sejak awal memberikaan nilai setiap aktifitas siswa maka guru tersebut pada saat pengimputan nilai pada alplikasi e-rapor tidak kerepotan lagi, nilai tidak dikarang karena setiap nilai sangat bermakna bagi siswa dan bagi kinerja guru. Semakin ketat disiplin penilaian seorang guru maka guru tersebut tidak gampang diombangambingkan situasi latar belakang keluarga siswa dan guru tersebut tidak akan dihantui pemikiran sendiri tentang nilai siswa. 
Terima kasih atas kunjungannya pada web ini semoga bisa membantu.  

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK (GEM) oleh Agus, S.Pd

GELOMBANG ELETROMAGNETIK (GEM)                                                                                           Oleh : Agus, S.Pd ا...